Langsung ke konten utama

KAJIAN LITERATUR "Analisis Semiotika Pada Konten Youtube Aulion Dalam Membangun Personal Branding"




Sebuah karya memiliki beragam makna menarik yang bisa dikaji. Tak terkecuali dengan karya konten pada chanel Youtube. Youtube bukan merupakan media baru, karena kehadirannya sudah dimulai sejak sekitar tahun 2005-an. Namun perkembangan teknologi, membuat Youtube berkembang begitu pesat dan kini tidak ada orang yang tak kenal dengan Youtube.

Youtube merupakan sebuah media elektronik yang menampilkan karya dalam bentuk audio visual. Bisa diakses dengan menggunakan jaringan internet. Penonton bisa memlih sendiri tayangan apa yang ingin ditonton sesuai dengan minatnya masing-masing. Karena begitu banyak kemudahan yang memanjakan, Youtube perlahan berubah dari sekedar hiburan menjadi sebuah kebutuhan bagi sebagian orang. 

Pemanfaatan chanel Youtube sudah merambah hampir di semua bidang, seperti pendidikan, kesehatan, hingga lifestyle, berdampak pada begitu banyak jumlah tayangan pada channel Youtube. Kemajuan teknologi pun semakin mempermudah bagi siapa pun untuk dapat membuat konten yang tayang di Youtube, dengan biaya yang terjangkau.  Karena itu persaingan untuk mendapatkan penonton (viewers)  terbanyak pada sebuah konten, menjadi tantangan tersendiri. 

Tidak dapat dipungkiri bahwa Youtube yang merupakan bagian dari perusahaan Google, memiliki alogaritma-nya yang begitu canggih, sehingga setiap konten dapat masuk membidik pangsa pasarnya masing-masing. Akan tetapi jika konten dan konten kreatornya tidak berkualitas, maka mereka secara pasti akan ditinggalkan oleh penontonnya. Maka dari itu konten kreator wajib menonjolkan keunikan dari sebuah karya pada konten youtube nya. 

Salah satu Konten Youtube yang menarik untuk dikaji adalah Konten Youtube Aulion.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Petanda & Penanda dalam Kehidupan Sehari-hari

Dalam kehidupan sehari-hari kita selalu berteman dengan tanda. Tanda merupakan salah satu bagian dari semiotika. Sebuah tanda tidak selamanya bermakna sama. Bisa jadi berbeda ketika berada di tempat yang beda dengan kondisi budaya yang berbeda.  Hal ini sejalan dengan pemikiran semiotik yang dipopulerkan oleh Ferdinand de Saussure, yakni signified dan signifier atau signifie dan significant yang bersifat atomistis. Dimana pemikiran ini memandang bahwa ruang lingkup muncul ketika hadir hubungan yang bersifat asosiasi atau in absentia selang 'yang ditandai' (signified) dan 'yang menandai' (signifier). Tanda adalah kesatuan dari suatu wujud penanda (signifier) dengan sebuah ide atau petanda (signified). Dengan kata lain, penanda adalah "bunyi yang bermakna" atau "coretan yang bermakna". Jadi, penanda adalah bidang material dari bahasa yaitu apa yang dituturkan atau didengar dan apa yang ditulis atau dibaca. Petanda adalah cerminan mental, cara melakuk

Analisis Kajian Semiotika Film Penyalin Cahaya

  Objek Kajian : Film Penyalin Cahaya Pendahuluan  Sebuah film merupakan karya seni yang punya banyak sisi semiotika yang bisa dikaji. Salah satu film yang menarik untuk dikaji adalah film berjudul penyalin cahaya. Film yang disutradarai oleh Wregas Bhanuteja ini berhasil masuk dalam 17 nominasi dan memborong sebanyak 12 Piala Citra FFI. Film yang ditayangkan pada Oktober 2021 di Busan International Film Festival (BIFF) ini juga berada di sepuluh besar film populer yang tayang di netflix sejak Januari 2022. Film ini mengisahkan tentang perjuangan seorang mahasiswa bernama Suryani (selanjutnya disebut dengan Sur) yang berusaha mencari kebenaran dari sebuah kejanggalan yang terjadi di lingkungan teater kampusnya. Sur merasa telah jadi korban perpeloncoan teman-temannya di kelompok teater yang bernama mata hari pada kegiatan pesta perayaan kemenangan teater. Hingga akhirnya Sur harus kehilangan beasiswa yang telah diperjuangkan selama ini. Sur adalah anak yang pintar dalam teknologi sert

Review Jurnal, Kajian Seni Rupa dan Desain

1. Review Jurnal Refrensi Garuda Judul :  Redesain Logo dan Media Promosi sebagai Citra Produk Kerajinan Ketanen Industri Kreatif (KIK) Kabupaten Gresik (11 September 2019). Oleh Faza Wahmuda dan Moch Junaidi Hidayat, dalam Jurnal Pantun Vol 3, No 2 (2018) : Kreatif, Inovatif dan Industri Kreatif , garuda.kemdikbud.go.id. Objek Kajian Seni Rupa dan Desain : Objek yang diteliti dalam jurnal tersebut adalah logo dari KIK. Selain itu penulis juga meneliti berbagai media publikasi dan promosi seperti kartu nama, brosur dan website , untuk memastikan bahwa logo yang didesain ulang itu terlihat cocok ketika diterapkan pada media yang baru dan lebih populer digunakan saat ini. Pendekatan :  Pendekatan yang digunakan yakni Semiotika. Peneliti melakukan observasi studi pustaka dan wawancara secara langsung. Metode dan Analisis :  Dalam jurnal ini peneliti  menggunakan metode kualitatif melalui pendekatan teori Semiotika dari Peirce.  Analisis yang digunakan diantaranya analisis visual pada logo