Langsung ke konten utama

Pertemuan 1, Kajian Seni Rupa & Desain

Seni adalah sesuatu yang indah dan menyenangkan bagi yang membuat dan yang melihatnya. Pada dasarnya seni merupakan sifat alami bagi setiap manusia. Meski begitu tidak semua individu memandang seni dan keindahan dalam persepsi yang sama. Definisi seni dan keindahan bagi setiap individu pasti akan berbeda. 

Seorang filsuf seni Amerika,Susanne K.Langer menyebutkan bahwa, karya seni adalah bentuk ekspresi yang diciptakan bagi persepsi kita lewat indra dan pencitraan, dan yang diekspresikan adalah perasaan manusia. 

Adapun yang dimaksud dengan perasaan yakni, sesuatu yang dapat dirasakan berupa, sensasi fisik, penderitaan dan kegembiraan, gairah dan ketenangan, tekanan pikiran, serta emosi yang kompleks yang terkait dengan hidup manusia.

Sementara itu, menurut Ki Hajar Dewantara, seni adalah segala bentuk perbuatan manusia yang timbul dari perasaannya dan bersifat indah hingga dapat menggerakan jiwa dan perasaan manusia. 

Salah satu cabang dari seni adalah seni rupa. Seni rupa menurut wikipedia dapat diartikan dengan, sesuatu yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. 

Seni rupa dibagi menjadi dua jenis, yakni seni rupa murni dan terapan. Desain grafis adalah bagian dari seni rupa terapan, yang proses pembuatannya memiliki tujuan dan fungsi tertentu, disamping fungsi keindahan. 

Bagi saya, seni adalah bentuk penyampaian ekspresi dari pembuatnya. Karena itu kegiatan mengkaji seni perlu dilakukan, untuk mengetahui makna apa yang terkandung di dalam karya tersebut. Hasil pengkajian dapat menciptakan ide dan gagasan baru untuk menciptakan karya seni yang berikutnya. Selain itu semakin banyak mengkaji seni, akan menciptakan sensitifitas tinggi terhadap seni itu sendiri. 

Sebagaimana diketahui bahwa karya seni bisa dikaji melaluia kajian semiotika. Dimana manusia berusaha untuk memahami makna yang terkandung dalam sebuah karya dengan cara mengkaji tanda-tanda atau simbol yang terdapat dalam karya tersebut. 

Selain kajian semiotika, karya seni rupa juga dapat dikaji melalui kajian psikologis. Dimana setiap apa yang dituangkan oleh seniman memiliki arti emosional. Hasil karya seni rupa merupakan bentuk eskprsi penyampaian emosi dan gagasan dari seniman. 

Terkadang seni mengandung banyak rahasia dan misteri yang bisa digali dan dikaji lebih dalam. Seni mengandung rahasia dari perasaan sang seniman. Bahkan tidak jarang sebuah karya seni mengandung nilai sains. 

Sebagai contoh desain mobil sport yang dibuat ramping dan flat, tujuannya agar dapat melaju dengan kecepatan tinggi, bergerak secara aerodinamis agar dapat melewati hembusan angin yang sangat cepat, serta menjadi penyeimbang mobil agar tidak melambung/jumping saat berkendara dengan kecepatan tinggi. 

Menurut saya desain dari mobil tersebut merupakan perpaduan dari karya seni yang indah dan bernilai sains. Karena sebelum diproduksi, tim perancang sudah melalui riset atau kajian sains yang mendalam. Oleh karena itu selain kajian semiotik, sebuah karya seni dan desain juga bisa dikaji melalui kajian psikologis dan kajian sains.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Petanda & Penanda dalam Kehidupan Sehari-hari

Dalam kehidupan sehari-hari kita selalu berteman dengan tanda. Tanda merupakan salah satu bagian dari semiotika. Sebuah tanda tidak selamanya bermakna sama. Bisa jadi berbeda ketika berada di tempat yang beda dengan kondisi budaya yang berbeda.  Hal ini sejalan dengan pemikiran semiotik yang dipopulerkan oleh Ferdinand de Saussure, yakni signified dan signifier atau signifie dan significant yang bersifat atomistis. Dimana pemikiran ini memandang bahwa ruang lingkup muncul ketika hadir hubungan yang bersifat asosiasi atau in absentia selang 'yang ditandai' (signified) dan 'yang menandai' (signifier). Tanda adalah kesatuan dari suatu wujud penanda (signifier) dengan sebuah ide atau petanda (signified). Dengan kata lain, penanda adalah "bunyi yang bermakna" atau "coretan yang bermakna". Jadi, penanda adalah bidang material dari bahasa yaitu apa yang dituturkan atau didengar dan apa yang ditulis atau dibaca. Petanda adalah cerminan mental, cara melakuk

Analisis Kajian Semiotika Film Penyalin Cahaya

  Objek Kajian : Film Penyalin Cahaya Pendahuluan  Sebuah film merupakan karya seni yang punya banyak sisi semiotika yang bisa dikaji. Salah satu film yang menarik untuk dikaji adalah film berjudul penyalin cahaya. Film yang disutradarai oleh Wregas Bhanuteja ini berhasil masuk dalam 17 nominasi dan memborong sebanyak 12 Piala Citra FFI. Film yang ditayangkan pada Oktober 2021 di Busan International Film Festival (BIFF) ini juga berada di sepuluh besar film populer yang tayang di netflix sejak Januari 2022. Film ini mengisahkan tentang perjuangan seorang mahasiswa bernama Suryani (selanjutnya disebut dengan Sur) yang berusaha mencari kebenaran dari sebuah kejanggalan yang terjadi di lingkungan teater kampusnya. Sur merasa telah jadi korban perpeloncoan teman-temannya di kelompok teater yang bernama mata hari pada kegiatan pesta perayaan kemenangan teater. Hingga akhirnya Sur harus kehilangan beasiswa yang telah diperjuangkan selama ini. Sur adalah anak yang pintar dalam teknologi sert

Review Jurnal, Kajian Seni Rupa dan Desain

1. Review Jurnal Refrensi Garuda Judul :  Redesain Logo dan Media Promosi sebagai Citra Produk Kerajinan Ketanen Industri Kreatif (KIK) Kabupaten Gresik (11 September 2019). Oleh Faza Wahmuda dan Moch Junaidi Hidayat, dalam Jurnal Pantun Vol 3, No 2 (2018) : Kreatif, Inovatif dan Industri Kreatif , garuda.kemdikbud.go.id. Objek Kajian Seni Rupa dan Desain : Objek yang diteliti dalam jurnal tersebut adalah logo dari KIK. Selain itu penulis juga meneliti berbagai media publikasi dan promosi seperti kartu nama, brosur dan website , untuk memastikan bahwa logo yang didesain ulang itu terlihat cocok ketika diterapkan pada media yang baru dan lebih populer digunakan saat ini. Pendekatan :  Pendekatan yang digunakan yakni Semiotika. Peneliti melakukan observasi studi pustaka dan wawancara secara langsung. Metode dan Analisis :  Dalam jurnal ini peneliti  menggunakan metode kualitatif melalui pendekatan teori Semiotika dari Peirce.  Analisis yang digunakan diantaranya analisis visual pada logo