Langsung ke konten utama

Review Jurnal, Kajian Seni Rupa dan Desain

1. Review Jurnal Refrensi Garuda

Judul : 

Redesain Logo dan Media Promosi sebagai Citra Produk Kerajinan Ketanen Industri Kreatif (KIK) Kabupaten Gresik (11 September 2019). Oleh Faza Wahmuda dan Moch Junaidi Hidayat, dalam Jurnal Pantun Vol 3, No 2 (2018) : Kreatif, Inovatif dan Industri Kreatif , garuda.kemdikbud.go.id.

Objek Kajian Seni Rupa dan Desain :

Objek yang diteliti dalam jurnal tersebut adalah logo dari KIK. Selain itu penulis juga meneliti berbagai media publikasi dan promosi seperti kartu nama, brosur dan website , untuk memastikan bahwa logo yang didesain ulang itu terlihat cocok ketika diterapkan pada media yang baru dan lebih populer digunakan saat ini.

Pendekatan : 

Pendekatan yang digunakan yakni Semiotika. Peneliti melakukan observasi studi pustaka dan wawancara secara langsung.

Metode dan Analisis : 

Dalam jurnal ini peneliti  menggunakan metode kualitatif melalui pendekatan teori Semiotika dari Peirce.  Analisis yang digunakan diantaranya analisis visual pada logo serta analisis verbal (Naming atau penamaan pada merek). 

Teori : 

Secara garis besar peneliti berpedoman pada teori semiotika dari Peirce , yang dikutip dari sebuah jurnal berjudul Bahasa Komunikasi Visual Dan Pengantaraan Produk: Satu Analisis Semiotik., oleh Ibrahim dkk. Dalam teori tersebut membahas tentang logo yang merupakan identitas khas  bagi industri yang mewakilinya.  Logo Industri yang dibahas dalam jurnal tersebut yakni KIK, yang menurut peneliti perlu di desain ulang agar sesuai dengan konsep logo dari teori Peirce. 

Adapun Teori semiotika dari Peirce tersebut yakni "jikaa dilihat dari kategori tanda yang dikemukakan oleh Peirce (1839-1914), logo merupakan sebuah ikon dari pada suatu industri yang diwakilinya. Ikon sebagai sebuah gambar yang dihasilkan oleh manusia dapat merujuk kepada sesuatu yang diwakilinya. Ikon dapat menjadi suatu identitas pengenalan bagi objeknya. Dalam hal ini logo dapat menjadi identitas khas bagi industri yang diwakilinya di mana ia direka bentuk untuk mewakili visi, misi, dan identitas industri yang diinginkan,(Ibrahim, dkk, 2018:265). 

Kesimpulan :  

Dalam jurnal disebutkan bahwa tujuan utama penulis adalah menganalisis, merancang media promosi dan identitas visual dalam mengembangkan segmentasi pasar dan dikenal sebagai industri kerajinan daerah Desa Ketanen Gresik. Menghasilkan sebuah karya desain logo yang baru (redesain). 

Secara umum desain yang dihasilkan sudah cukup baik dan sudah sesuai dengan pedoman teori yang digunakan. Namun logo yang menempel pada contoh produk, memiliki warna yang berbeda dengan yang tertulis dalam jurnal. Sebaiknya warna logo konsisten ketika diterapkan di berbagai media. Atau jika ada beberapa variasi warna yang digunakan, lebih baik dituliskan juga konsepnya dalam jurnal.

Yang menurut saya bisa diteliti setelah jurnal tersebut adalah : 

Bagaimana respon publik setelah melihat logo yang baru dari KIK. Bagaimana penerapannya di berbagai media publikasi dan produk yang dihasilkan. Apakah desain baru lebih efektif meningkatkan citra positif di mata publik, lebih efisien, dan menarik? 


2. Rivew Jurnal Refrensi dari scholar google

Judul :

Desain Iklan Pada Marketplace untuk Menarik Minat Konsumen ( Studi Iklan Online Shop Shopee), Oleh Arief Hidayat.

Objek Kajian Seni Rupa : 

Desain iklan Shoppe pada sosial media / internet. Objek kajian pada tulisan ini menyangkut strategi dan bentuk desain iklan shoppe yang menarik konsumen. 

Pendekatan :

Pendekatan digunakan untuk mengamati bentuk iklan secara visual dan audio visual. Yakni pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Data-data dikumpulkan dan diamati melalui media sosial oleh penulis.

Metode dan Analisis :

Peneliti melakukan observasi dan pengumpulan data melalui media sosial. Peneliti mengamati hasil tangkapan layar dari media sosila shoppe, untuk mendeskripsikan dan menganalisis keefektifan desain iklan dan tanda-tanda yang disampaikan pada desain tersebut.

Beberapa yang dikaji antara lain pesan iklan, judul, penggunaan warna, headline, ilustrasi, tubuh pesan, durasi pesan serta waktu penayangan iklan. 

Teori : 

Ada banyak teori yang digunakan dalam jurnal ini, diantaranya teori desan & periklanan, strategi pemasaran, marketplace, efektivitas iklan di internet serta teori semiotika. Penulis menggunakan teori semiotika yang dipaparkan oleh Robert T. Craig. 

Sebagai sebuah teori komunikasi, teorisemiotika komunikasi memandang komunikasi sebagai sebuah proses yang berdasarkan pada sistem tanda termasuk didalamnya adalah bahasa dan semua hal yang terkait dengan kode-kode nonverbal untuk berbagi makna yang melintasi kesenjangan yang terjadi antara sudut pandang subyektif (Ambar, 2017).

kemudian doktrin teori semiotika baru yang dipaparkan oleh Roland Barthes, menyebutkan peneliti untuk menganalisa sistem tanda guna membuktikan bagaimana komunikasi nonverbal terbuka terhadap interpretasi melalui makna tambahan atau konotatif (Bouzida, 2014).

Kesimpulan : 

Dalam jurnal disebutkan bahwa agar iklan menarik, perancang tidak hanya harus mengutamakan kretifitas desain, tetapi juga harus memahami psikologis pasar dengan baik untuk meningkatkan daya tarik dan keinginan konsumen untuk membeli. Disebutkan bahwa iklan shoppe di media sosial menarik karena menggunakan warna orange yang konsisten, konsep desain iklan yang antimainstream dan juga waktu penayangan yang pas.

Yang menurut saya bisa diteliti setelah jurnal tersebut : 

Menurut saya peneliti kurang menjabarkan secara jelas simbol-simbol yang digunakan dalam desain iklan shoppe yang dianggap menarik oleh penulis. Jika dalam jurnal disebutkan lebih rinci deskripsi penggunaan warna dan filosofinya, akan lebih menarik. Selain itu seharusnya ada screenshot iklan , agar pembaca bisa melihat desain iklan mana yang dimaksud oleh peneliti.


3. Review Jurnal dari Visualita Unikom

Judul :

Kajian Prinsip Pokok Tipografi (Legibility, readibility, visibility, dan clarity) pada Poster Film Beranak dalam Kubur The Movie dan Jelangkung. Oleh Yully AMbarsih Ekawardhani dan Ganeshya Natagracia.

Objek Kajian Seni Rupa dan Desain : 

Objek kajian dalam jurnal ini adalah desain tipografi pada judul poster film "Beranak dalam Kubur The Movie" dan "Jelangkung". Tipografi merupakan huruf yang digunakan dalam desain dengan mengusung empat prinsip, yakni legibility, readbility, visibility dan clarity.

Pendekatan :

Digunakan pendekatan kualitatif deskriptif untuk menjelaskan prinsip-prinsip tipografi  pada desain judul poster.

Metode dan Analisis : 

Metode yang digunakan adalah mengamati kesesuaian empat prinsip tipografi yakni legibility (apakah judul dapat terbaca), readbility(apakah judul mudah dibaca), visibility (apakah judul dapat dibaca dalam jarak pandang minimal), clarity (apakah judul memiliki kualitas sehingga jelas dan dapat dimengerti). Dengan tujuan untuk mencari tahu apakah pesan konsumtif yang ingin disampaikan pada judul poster tersebut dapat tersampaikan dengan baik. Bagian-bagian yang diteliti antara lain, jenis huruf, penggunakan aksen atau ornamen tambahan, warna huruf, warna background, jarak antar huruf, dan ukuran huruf. 

Teori : 

Dalam penulisan ini penulis tidak mengemukakan teori semiotika sebagai pedoman penelitian, melainkan hanya menggunakan sedikit teori tentang tipografi, serta tidak dijelaskan secara terperinci.

Kesimpulan :

Judul pada poster Film mampu mempresentasikan isi dari film itu sendiri. Judul pada sebuah desain dapat mempengaruhi publik, untuk menjadi lebih konsumtif. Judul pada desain poster "Beranak dalam Kubur The Movie" disimpulkan sudah sesuai dengan prinsip tipografi, sehingga pesan yang ingin ditampilkan sudah sesuai dengan visualisasi nya. Namun judul pada poster fil "Jalangkung" masih belum memenuhi prinsip legibility, readbility, serta visibility. Hal ini karena penggunaan gradasi warna dan warna backgroud yang kurang kontras, serta ukuran dan jarak antar huruf yang terlalu sempit. Namun pesan horor dalam judul tersebut masih bisa tersampaikan jika dilihat dan diamati lebih dekat.

Yang Menurut Saya Bisa Diteliti Setelah Jurnal Tersebut : 

Menurut saya, huruf atau tipografi merupakan sebuah tanda yang bisa dikaji melalui kajian semiotika. Dalam jurnal, penulis tidak memasukan teori semiotika secara jelas. Jika ada teori semiotika, penulis dapat mengkaji lebih dalam tentang isi dari pesan pada desain judul poster film tersebut.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Petanda & Penanda dalam Kehidupan Sehari-hari

Dalam kehidupan sehari-hari kita selalu berteman dengan tanda. Tanda merupakan salah satu bagian dari semiotika. Sebuah tanda tidak selamanya bermakna sama. Bisa jadi berbeda ketika berada di tempat yang beda dengan kondisi budaya yang berbeda.  Hal ini sejalan dengan pemikiran semiotik yang dipopulerkan oleh Ferdinand de Saussure, yakni signified dan signifier atau signifie dan significant yang bersifat atomistis. Dimana pemikiran ini memandang bahwa ruang lingkup muncul ketika hadir hubungan yang bersifat asosiasi atau in absentia selang 'yang ditandai' (signified) dan 'yang menandai' (signifier). Tanda adalah kesatuan dari suatu wujud penanda (signifier) dengan sebuah ide atau petanda (signified). Dengan kata lain, penanda adalah "bunyi yang bermakna" atau "coretan yang bermakna". Jadi, penanda adalah bidang material dari bahasa yaitu apa yang dituturkan atau didengar dan apa yang ditulis atau dibaca. Petanda adalah cerminan mental, cara melakuk

Analisis Kajian Semiotika Film Penyalin Cahaya

  Objek Kajian : Film Penyalin Cahaya Pendahuluan  Sebuah film merupakan karya seni yang punya banyak sisi semiotika yang bisa dikaji. Salah satu film yang menarik untuk dikaji adalah film berjudul penyalin cahaya. Film yang disutradarai oleh Wregas Bhanuteja ini berhasil masuk dalam 17 nominasi dan memborong sebanyak 12 Piala Citra FFI. Film yang ditayangkan pada Oktober 2021 di Busan International Film Festival (BIFF) ini juga berada di sepuluh besar film populer yang tayang di netflix sejak Januari 2022. Film ini mengisahkan tentang perjuangan seorang mahasiswa bernama Suryani (selanjutnya disebut dengan Sur) yang berusaha mencari kebenaran dari sebuah kejanggalan yang terjadi di lingkungan teater kampusnya. Sur merasa telah jadi korban perpeloncoan teman-temannya di kelompok teater yang bernama mata hari pada kegiatan pesta perayaan kemenangan teater. Hingga akhirnya Sur harus kehilangan beasiswa yang telah diperjuangkan selama ini. Sur adalah anak yang pintar dalam teknologi sert